Rabu, 05 Maret 2008

ENSEFALITIS

DEFINISI
Ensefalitis adalah infeksi jaringan otak oleh berbagai mikroorganisme.

ETIOLOGI
Berbagai macam mikro organisme dapat menyebabkan ensefalitis, misalnya bacteria, protozoa, cacing, jamur, spirokaeta, dan virus..Penyebab yang tersering dan yang terpenting adalah virus. Infeksi dapat terjadi karena virus langsung menyerang otak atau reaksi radang akut karena infeksi sistemik atau vaksinasi terdahulu.

PATOGENESIS
Virus dapat masuk ke dalam. tubuh pasien melalui kulit, saluran nafas, dan saluran cerna. Setelah masuk ke dalam. tubuh, virus akan menyebar ke seluruh tubuh dengan cara:
Setempat : virus hanya terbatas menginfeksi selaput lendir permukaan atau organ tertentu. .
Penyebaran hematogen primer : virus masuk ke dalam darah kemudian menyebar ke organ dan berkembang biak dalam organ tersebut.

Penyebaran hematogen sekunder : virus berkembang biak di daerah pertama kah masuk (permukaan selaput lendir) kemudian menyebar ke organ lain.
Penyebaran melalui syaraf : virus berkembang biak di permukaan selaput lendir dan menyebar melalui sistim syaraf.

Pada keadaan permulaan timbul demam, tetapi belum ada kelainan neurologis.Virus akan terus berkembang biak, kemudian menyerang susunan saraf pusat dan akhimya diikuti kelainan neurologis.

Kelainan neurologis pada pasien ensefalitis disebabkan oleh:
Invasi dan perusakan langsung jaringan otak oleh virus yang sedang berkembang biak
Reaksi jaringan saraf pasien terhadap antigen virus yang akan berakibat demielinisasi, kerusakan vaskuler, dan para vaskuler. Sedangkan virusnya sendiri sudah tidak ada dalam jaringan otak.
Reaksi aktivasi virus neurotropik yang bersifat laten

GEJALA KLINIS
Masa prodromal berlangsung antara 1-4 hari, ditandai dengan demam, sakit kepala, muntah, nyeri tenggorokan, malaise, nyeri ekstremitas dan pucat. Kemudian diikuti oleh tanda ensefalitis yang berat ringannya tergantung dad distribusi dan luas lesi pada neuron.Gejala tersebut berupa gelisah., irritable, screaming attack, perubahan perilaku, gangguan kesadaran, dan kejang. Kadang-kadang disertai tanda neurologist fokal berupa. afasia, hemiparesis, hemiplegia, ataksia, dan paralysis saraf otak. Tanda rangsangan meningeal dapat terjadi bila peradangan mencapai meningen.

KOMPLIKASI
Retardasi mental, irritable, gangguan motorik, epilepsy, emosi tidak stabil, sulit tidur, halusinasi, enuresis, anak menjadi perusak dan melakukan tindakan asosial lain.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah rutin lengkap, gula darah, elektrolit, dan biakan darah
Punksi lumbal : cairan jemih, jumlah sel diatas normal, hitung jenis didominasi oleh limfosit, protein dan glukosa normal atau meningkat.
Pemeriksaan. CT atau MRI kepala menunjukkan gambaran edema otak.
Pada pemeriksaan EEG didapatkan gambaran penurunan aktivitas atau perlambatan.

DIAGNOSIS
Secara klinis ensefalitis dapat ditegakkan dengan menemukan gejala klinis seperti tersebut diatas. Dari pemeriksaan fisik sering ditemukan hiperpireksia, kesadaran menurun, dan kejang. Kejang dapat berlangsung berjam-jam. Gejala cerebral lain dapat beraneka ragam, dapat timbul terpisah atau bersama-sama, misainya paresis atau paralysis, afasia, dsb.

DIAGNOSIS BANDING
Meningitis TB, abses otak, tumor otak, ensefalopati.

PENATALAKSANAAN
Medika mentosa
Tidak ada pengobatan spesifik, tergantung dari etiologi
Suportif
o Mengatasi kejang, hiperpireksia, gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.
o Mengatasi edema otak dengan manitol 0,5-1 gram/kgbb dapat diberikan tiap 8 jam, dan metil prednisolon 1-2 mg/ kgbb/ hari.
Rujukan
Perawatan diruang intensif.

PROGNOSIS
Angka kematian untuk ensefalitis ini masih tinggi, berkisar antara 35-50% dari penderita yang hidup memiliki gejala sisa. Penderita yang sembuh tanpa gejala neurologis yang nyata dalam gejala selanjutnya masih mungkin meederita retardasi mental, masalah tingkah laku, dan epilepsi.

Tidak ada komentar: